BERSYUKUR
Kondisi kita saat ini mengajar dan mengajak kita bersyukur untuk menikmati kasih kehadiran Allah yang kita percaya dalam kelemahan kita.
Kita “lemah dan tak berdaya”, dimana usaha pekerjaan dalam masa PSBB tak bisa berlangsung lagi. Cadangan keuangan yang ada cukup untuk kita gunakan secara bijak dalam masa-masa sulit ini yang kita tak tahu kapan berakhir. Ibadah kita lakukan dari rumah kita ‘bukan di gedung gereja yang sudah menjadi “genom” kita’. Belajar dilakukan dari rumah yang memang di design bukan untuk sekolah. Semua kita ada dalam ketidakpastian. Karyawan yg masih bekerja di situasi ini pun ada sedikit “kekuatiran” dengan covid-19 ini, minimal anggota keluarga yang ditinggalkan.
Maka, kondisi ini mengajar dan mengajak kita utk bergantung dan terus mempercayai Allah kita yang dapat kita percaya. Paulus dapat pesan Allah dan berpesan pada kita dalam kelemahan ini:
2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
2 Korintus 12:10
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Tetaplah bersyukur, kuat, dan berpikir positif.
Selamat pagi. God Bless You
ditulis oleh Pdt. Samuel Handrinata