Pertahankan Perkataan yang Baik dan Lembut

Menurut berita yang beredar, di China paska wabah Covid-19, banyak terjadi gugatan perceraian. Salah satu penyebabnya adalah ketidakcocokkan di antara pasangan di rumah selama masa lockdown. Ditelusuri sebabnya adalah keributan dan ketidaknyamanan karena perkataan diantara mereka selama berhari-hari tinggal di rumah.

Kita berharap itu tidak terjadi pada keluarga kita. Firman mengingatkan kita:

Amsal 25:11
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.

Efesus 5:3-4
… disebut sajapun jangan … Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.

Kolose 3:16
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Mari kita berkata kepada Allah seperti Yesaya dan biar Allah memurnikan mulut dan bibir kita (Yesaya 6:5-7)

ditulis oleh Pdt. Samuel Handrinata